Jumat, 08 Maret 2024

Kebebasan Manusia Perlu Kaidah Namun Manusia Perlu Lembaga

Refleksi (Rabu, 28 Februari 2024) 

Oleh: Ratih Faradila 

 

    Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka ingin hidup bebas, namun tentu saja hal ini tidak akan berjalan lancar jika kebebasan itu tidak terbatas. Bayangkan jika hidup itu seperti mengayuh sepeda, jika kita melaju kencang sebebas-bebasnya tanpa meraih pengait rem bukankah akan membahayakan diri dan orang lain? apalagi yang kita maksud ini adalah hidup. Justru hal ini lah yang perlu adanya sebuah pembatas dan kendali, manusia seperti kita membutuhkan bayang-bayang keamanan dan keselamatan diri seperti kaidah atau norma. Dalam hal ini pula karena semua individu memiliki kepentingannnya sendiri dan hak untuk melakukan sesuatu yang ia ingini maka dapat dikatakan bahwa, kebebasan kita juga dibatasi oleh hak orang lain. Maka dengan begitu tidak ada yang namanya kebebasan hakiki dimiliki oleh seseorang. Manusia memang sejak dilahirkan sudah bebas namun bebas juga ada batas.
    Minggu lalu di sebuah tempat belajar yang saya sukai yaitu UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, banyak pelajaran berharga yang tak ternilai tentang sosiologi hukum. Tema yang disampaikan bapak dosen kami adalah tentang kaidah dan struktur sosial, namun lebih dari itu banyak sekali pelajaran berharga yang bisa saya petik di dalam ruang belajar ini. Bahwasanya kaidah yang mengatur kita selama ini berasal dari aspek-aspek yang berbeda diantaranya ; 1.) Keimanan atau kepercayaan, sebenarnya hal yang mendasari ini pada setiap orang adalah sama dan setiap individu memiliki terjemahannya sendiri dalam memaknai kata beriman, 2.) Kesusilaan, aspek inilah yang paling dasar menurt saya karena asalnya dari hati nurani seseorang dan jika dipikir-pikir hati adalah salah satu dasar dalam mengambil keputusan baik untuk memutuskan maupun untuk bertindak, 3.) Kesopanan, entah dari mana asalnya namun yang  jelas kesopanan adalah salah satu yang paling penting apalagi jika menyangkut masalah berinteraksi dengan individu lain seperti orang yang lebih tua, karena pada dasarnya setiap orang ingin dihormati, maka hormati dulu orang lain dan pantaskah kita untuk mendapat posisi itu, yang terakhir ada aspek 4.)  Hukum, mungkin istilah hukum sudah biasa dikenal dengan peraturan yang mengatur, namun ternyata saya sadari lebih dalam dari hal itu bahwa hukum adalah superhero-nya, hukum dapat membuat orang tidak berdaya disisi lain juga membuat kita merasa dihormati sebagai manusia. Hukum sangat berjasa untuk kehidupan sosial, jika tidak ada hukum yang bersalah akan senang dan yang menjadi korban akan susah. Hukum memiliki sesuatu dari sisi ketidakberdayaan yang membuat jera pelakunya dan ini diharapkan si pembuat hukum tak terkecuali oleh kita. Dengan menanamkan cita-cita dan harapan kehidupan sosial yang aman dan adil, hukum adalah leader-nya dan meski begitu ternyata ia memiliki kelemahan yang bagi siapapun itu mencoba untuk menodai hukum yang suci. Padahal siapa lagi yang harus kita percaya jika hukum bisa dibalik dengan begitu mudah oleh mereka yang memiliki saku dan kursi yang besar. 
    Selain itu ciri dari kaidah hukum adalah penggambaran yang damai dan seimbang apalagi jika menyanggut sifat lahiriah, hukum secara tidak asing tentu dijalankan oleh mereka yang diakui masyarakat dan bagi siapapun berlaku sanksi tegas tanpa memandang dari mana asalmu, secara tidak langsung hukum sangat mendambakan ketertiban dan ketentraman yang dirindukannya. 
Pada akhirnya sebuah lembaga akan lahir dari bentuk kebutuhan masyarakat itu sendiri, ada lembaga yang dengan sendirinya tumbuh melalui adat istiadat lagipun ada yang dibentuk sendiri. Dan saya tegaskan pula di paragraf sebelumnya bahwa setiap individu memiliki kepentingan. Maka dari itu perlu lembaga yang memenuhi kebutuhan juga berfungsi sebagai pedoman, contoh atau acuan untuk hidup, dan sebagai sebuah kelompok dari mulai cara bersikap hingga cara menghadapi masalah mengenai kebutuhan pokok misalnya. Selain dari pada itu lembaga sosial adalah pengendali dan pegangan masyarakat, ibarat seorang pemandu maka lembaga kemasyarakatan adalah pemberi contoh yang harus sebaik-baiknya menjalankan tugas agar tercipta harapan tumbuh kembang yang baik dan nyata, jika tidak si pemandu akan kehilangan pelanggannya.

    Semoga tulisan saya ini dapat memberi teman-teman nilai yang positif, agar suatu hari mungkin saja dapat mengubah cara pandang kita terhadap lingkungan apalagi tentang kepekaan kita terhadap isu-isu di dalam masyarakat. 


Terima Kasih